Kerbau sisa 2 Pada Program UPO di Desa – Tanara Diduga Dijual / Mati , Peltek Pertanian: Poktan sukamaju Harus Tanggung Jawab.

SERANG, tagar69.com —

Adanya Dugaan hilang nya kerbau/ di jual dalam program UPO di desa Tanara ,Kecamatan Tanara ,Kabupaten Serang – Banten, semakin kuat dugaan bahwa kerbau tersebut dijual oleh ketua Poktan sukamaju H.junedi .

Seperti diberikan sebelumnya Ketua kelompok tani (Poktan) suka maju yang di ketuai oleh H.junedi , memberikan keterangan yang meragukan tidak sinkron dengan para pekerja atau pengurus kerbau desa pedalaman pesisir, diduga kerbau dari program UPPO tahun 2023 di jual buat biaya Lebaran .

Baca berita sebelumnya

Program UPPO di Desa Tanara Diduga Kerbau Dijual, Ketua Pokmas: Saya Cape Ngurusnya

Namun setelah adanya pemberitaan di media ini Haji Junaedi beralibi bahwa kerbau masih ada 7 mati satu , jadi masih ada 6 lagi. berbeda dengan perkataan pengurus kerbau hanya sisa 2 ekor lagi, tetapi kalau kandang nya masih di sana sore pulang ke sana.

” Kerbaunya masih ada 7 mati sementara ini lagi di urus sama orang pesisir, kalau panen di ambil kembali.ucap haji Junaedi.”

Sementara itu Di tempat terpisah di hubungi melalui telepon seluler Lili selaku peltek ( pelaksana teknis) Dinas pertanian Kabupaten Serang saat dikonfirmasi terkait tindakan Dinas setelah adanya pemberitaan ini,, mengatakan kalau yang mati itu harus ada dokumentasinya, pokoknya mau mati mau hilang itu tanggung jawab ketua Poktan.( H.junaedi).

” sehabis si akang ngasih informasi itu besok nya langsung saya bel pak haji Junaedi nya,
Kata dia kerbau cuman mati satu, sekarang ini lagi di urus di bagi hasilnya, ( bahasa Jawa nya di gaduh), sehabis panen di ambil lagi.ucapnya Senin 05/08/2024.

” Menurut LiLi selaku peltek , mau kerbau itu hilang atau mati kalau seandainya ada pemeriksaan dari inspektorat dari pusat itu harus ada.
Kalau kami dinas pertanian kabupaten Serang hanya sekedar pendamping saja, karena anggaran 200 juta masuk langsung ke rekening Poktan sukamaju itu sendiri, terkait pembelian kerbau yang jumlahnya ada 8, alat pencacah pupuk organik ( Appo), pembuatan kandang dan beli motor roda 3 itu kami tidak belanja.sambung LILI.

Masih kata lili ” saya nggak mau tau tadinya kerbau ada 8 ekor, ya harus ada 8 ekor lagi,
Tapi kadang kadang ya kalau ada pemeriksaan misalnya kerbau tinggal ada 3 kalau ada pemeriksaan mau kerbau siapa siapa di masukin biar pas,
Tapi tenang saja kalau kerbau pak haji Junaedi, saya hapal, karena saya pernah ke sana pak.

Emang kalau tahun 2024 ini belum di monitoring lagi ke sana Tapi pak Kabid sudah tau kang , tenang saja kalau misalnya ada dugaan itu TA nya juga kena pasti pengembalian. tutup nya , ( TIS Ali

.

Baca Juga: